Kesenian

Kesenian

Upacara Tradisional Biak atau Pesta adat Biak disebut Wor Munara yang dilaksanakan urituk melindungi seorang individu beralih peran dari satu peran sosial sebelumnya ke peran sosial berikutnya. Misalnya masa anak-anak ke masa dewasa. Momen peralihan ini dianggap penuh dengan, ancaman bahaya. Baik bahaya nyata maupun bahaya gaib. Oleh sebab itu momen peralihan mutlak dilindungi denga wor atau munara.

Orang-orang tua Biak ritengatakar, " Nggo Wor ba ido nari nggomar " (tanpa upacara / pesta adat kami akan mati). Dengan demikian, maka dalam segala aspek kehidupan sosial suku di Biak  selalu diwarnai dengan upacara adat.

Dalam suatu wor atau munara, biasanya keret dari pihak ayah si anak akan menyiapkan makanan sebanyak-banyaknya, lalu kerabat saudara dari pihak ibu yang disebut “me” (paman) datang mengkonsumsi makanan itu dan membayarnya dengan harta berupa piring porselin, gelang perak, uang dan sebagainya. Suatu upacara atau munara Biak ditandai dengan keramaian  pesta tari dan nyanyi); fragmen upacara (kegiatan pembayatan) dan diakhiri dengan transaksi harta dan makanan. Terdapat sekitar 28 jenis upacara/pesta ada Biak  sebagai berikut

  1. Murrara kafko, Menembak dengan anak panah dan busur
  2. Munara Sababu, upacara menbawa turun  bayi yang berumur 1 bulan untuk dipertunjukkan kepada masyarakat dan matahari
  3. Munara Famamar, Upacara mengenakan cawat(mar), melubangi telinga.
  4. Munara Pananai Sampar, mengenakan manset(gelang)  yang dibuat dari kulit kerang trochus, ketika anak perempuan berusia 3-4 tahun
  5. Munara Kapapknik, upacara mencukur rambut pada waktu anak berumur 8 tahun. Yang melaksanakan adalah saudara laki-laki dari ibu.
  6. Munara sraikir snonikor , upacara melubangi sekat hidung dilaksnakan pada saat anak berumur 12 tahun.
  7. Munara Pananal Mansorandak, mencuci muka dengan didahului busur yang dibentang, diperuntukkan bagi orang yang tunuk pertama kali bepergian ke suatu tempat
  8. Munara Kabor-Insos (wor kapakpok), uparacara inisiasi untuk pemuda/pemudi, sebagai upacara terakhir yang terpenting dan paling banyak membutuhkan biaya. Oleh karenanya dilaksanakan 3 cara :
  9. Wor Apen Beyeren, Cara memasak dengan batu yang dibakar . Batu-batuan dihangatkan dalam api unggun, sesudah itu kayu disingkirkan, lalu sanak keluarga lelaki dar ibu berjalan dengan kaki telanjang diatas batu yg membara. Sebelumnya telapak kaki diolesi dengan ludah pinang atau air yang mengandung unsur magis
  10. Wor Kapakpok, memikul keponakan sambil menari mengikuti irama tari dan nyanyian wor, rambut dan badan si anak dihiasi dengna uang ato harta yang bernilai.
  11. Wor Anfarares, = lomba makan, tantangan untuk menghabiskan makanan yang dhidangkan.
  12. Karindan Auw, upacara pertunangan, tanpa tarian ataupun nyanyian.
  13. Munara Yakyaker  Farbakbuk, upacara perkawinan, prosesnya adalah sebagai berikut :
  14. Munara remrem, menghiasi rambut, 7 hari sebelum upacara perkawinan
  15. Munara Yakyaker, iring-iringan pengantin lelaki ke rumah pengantin perempuan dan sebaliknya. Biasanya disertai dengan arak-arakan pesta dengan membawa hadiah.
  16. Pengikat Perkawinan, bila pengantin perempuan memasuki rumah sanak saruadar pengantin laki-laki, maka ia baru dapat memasuki rumah itu kalau orang-orang yang menuntut hadiah telah menerima hadiah-hadiah dari pemilik rumah itu. Kemudian dengan dipimpin paman dari pengantin laki-laki, pengukuhan perkawinan dilakukan.
  17. Wor Rak atau Wor mamun, upacara peperangan. Orang Biak membawa pulang kepala musuh atau budak-budak yang telah ditangkap dengan menyanyikan lagu do mamun.
  18. Kafkoker  afer, melemparkan kapur = mengikat pardamaian
  19. Wor saso atau myow rum babo, tarian pecobaan untuk rumah yang baru
  20. kankanes kayob atau munabai, ratapan untuk orang mati
  21. Farbebei, menyematkan dan menggantungkan tanda mata dari benda-benda orang yang mati.
  22. Panamomes romowi, penghancuran warisan
  23. S’panggun bemarya, upacara pembungkusan mayat, dengan tikar empat lapis, tikar paling luar adalah berwarna putih.
  24. S’eraki, upacara penguburan atau pemakaman di tepi karang
  25. Wor Ras Rus, menggali tulang orang mati untuk dikuburkan kembali
  26. Wor Fan Nanggi, upacara memberi makan, sesajen kepada langit
  27. Worwarek marandan, melindungi sanak saudara yang sedang dalam perjalanan dengan nyanyian
  28. Wor Fayaki r bena, menunjukkan seorang anak muda kepada barang-barang milik, kadang-kadang rumah
  29. Wor Manibob, menerima seorang teman dagang
  30. Wor fafyafer Mamberorandak, upacara untuk seorang pemuda/anak-anak yang untuk pertama kali tiba di suatu tempat.
  31. Wor Mon, upacara seorang dukun dalam menyembuhkan seseorang yang sakit.
  32. Wor Koreri, upacara yang kompleks dan jarang terjadi. Sepanjang siang dan malam orang berganti-ganti menyanyi dan wor.
  33. Kinsasor, divination, meramal, dengan menggunakan getah pohon pinang yang dipercikkan di atas tangan kiri yang sudah digosok dengan kapur. Hal ini dilakukan
  34. Wor Subsiber, upacara pemberian gelar “nasan” kepada seorang tokok Biak yang dianggap berpengaruh,berwibawa, berbudi luhur dan disegani oleh warga masyarakat.

HARI,TANGGAL






CUACA KOTA BIAK



Cuaca, 03
Cuaca di Biak Island
+27

Tinggi: +28° Rendah: +26°

Kelembapan: 80%

Angin: NNE - 13 KPH



KALENDER KEGIATAN



PESAN-PESAN ANDA




DATA PENGUNJUNG


Flag Counter

HISTATS